"Karena duduknya agak ke belakang itu bau pesing. Itu perjalanan dari Jogja ke Merak menikmati aroma toilet. Dari situ aku belajar oh ternyata ini akan mengurangi pelayanan," katanya.
Tak sampai disitu saja, kekurangan dari bus Rosalia Indah kembali ditemukan Adimas. Kali ini perkara kualitas mesin bus yang masih kurang baik. "Di Lampung busnya rusak, terus di Bandar Jaya busnya juga udah rusak" ujar Adimas.
Bukan cuma bus rusak yang mengganggu perjalanan kala itu. Sikap salah satu kru bus Rosalia Indah juga dirasa kurang menyenangkan.
"Aku tanya ke kernetnya, rusak lagi pak? Dia diem aja, lewat aja, dicuekin. Dalam hati penumpang kalau diperlakukan seperti ini agak kurang nyaman," katanya.
Dimas mencoba berbincang dengan salah satu penumpang. Ternyata berdasarkan pengakuan penumpang, bus Rosalia Indah memang kerap kali mengalami kerusakan. Namun, satu hal yang diapresiasi penumpang tersebut adalah pelayanan bus Rosalia Indah masih yang terbaik.
Perjalanan panjang Dimas dari Yogyakarta menuju Lampung pun akhirnya membawa pelajaran berharga. Dia sadar betul masih banyak yang harus dibenahi dari bisnis transportasi yang akan digelutinya.
"Ternyata banyak hal yang harus diperbaiki, pelayanan, cara komunikasi, kebersihan toilet, kerusakaan armada, kualitas armada, makan," ujarnya.
Bagi Adimas, keputusannya menyamar menjadi penumpang memberikan wawasan baru tentang apa yang harus dilakukan. Hingga kini, PO Rosalia Indah masih eksis dan menjadi salah satu armada bus dengan layanan premium. Bahkan, mereka memiliki pramugara dan pramugari.
Editor : Putra