JAKARTA, iNews.id - Berapa sisa umur Bumi, ini menjadi tanda tanya besar. Studi terbaru menyebut Bumi tidak akan mati secepat yang diprediksi oleh para ilmuan sebelumnya. Sinar Matahari yang semakin panas tidak akan menguapkan air Bumi setidaknya 1 miliar hingga 1,5 miliar tahun lagi.
Jika dibanding dengan prediksi para ilmuan sebelumnya, ini berarti ratusan juta tahun lebih lambat. Sebelumnya, studi yang dilakukan oleh ilmuwan planet Ravi Kopparapu dari Pennsylvania State University (Penn State), University Park, mengungkapkan bahwa Bumi akan berangsur mati ketika air sudah menguap.
Penguapan ekstrem hanya membutuhkan sekitar 6% peningkatan panas matahari saat ini, di mana menurutnya satu persennya terjadi setiap 100 juta tahun sekali.
Itu artinya Bumi hanya menyisakan waktu 600 juta hingga 700 juta tahun lagi untuk mengalami penguapan yang dapat membinasakan kehidupan di Bumi.
Namun studi tersebut dibantah oleh seorang mahasiswa. Eric Wolf, mahasiswa doktoral di University of Colorado, Boulder mengatakan studi yang dilakukan Kopparapu cukup sederhana, hanya menganalisis apa yang terjadi dalam satu dimensi, ketinggian.
Akibatnya, studi yang dilakukan oleh Kopparapu tersebut mengecualikan awan dan salah mengasumsikan bahwa faktor iklim seperti kelembaban sama di mana-mana di Bumi.
Wolf dan rekannya, Owen Brian Toon, mensimulasikan masa depan Bumi menggunakan model iklim 3D yang lebih realistis dari National Center for Atmospheric Research. Ini mencakup awan, dan sejumlah detail lainnya seperti perbedaan regional dalam kelembapan.
Dalam permodelan iklim, diasumsilan bahwa tingkat CO2 atmosfer mengalami peningkatan 25 persen lebih tinggi dari hari ini.
Tak berhenti di situ, dia juga menaikan panas Bumi hingga 15,5% lebih tinggi dari sekarang. Hasilnya, suhu Bumi meningkat drastis dari rata-rata saat ini 15°C menjadi 40°C.
Tapi Wolf mengatakan bahwa panas tersebut belum cukup panas untuk menguapkan air Bumi apalagi mendidihkannya. Jadi beberapa makhluk hidup di dalamnya mampu bertahan.
Stratosfer juga tidak memanas, Wolf pun meyimpulkan bahwa Bumi memiliki setidaknya 1,5 miliar tahun tersisa untuk mendukung kehidupan, terutama di wilayah Kutub, melansir dari Science, Selasa (16/8/2022).
Editor : Putra