JAKARTA, iNews.id - Saat masih berusia 11 tahun pada 2015 silam, Mira Modi sempat menghebohkan Amerika Serikat. Ia diketahui menjual password atau kata sandi yang diklaim sangat aman, sehingga sulit untuk diretas oleh hacker.
Tak disangka, bisnis Mira Modi ini sukses dan password buatannya sangat banyak diminati. Ia membuat password dari gabungan karakter yang membentuk kata-kata unik dan berbeda untuk setiap konsumen.
Lantas, bagaimana kisah Mira Modi dalam menjual password buatannya? Simak ulasannya berikut ini.
Kisah Mira Modi sebagai penjual password
Mira Modi mulai merintis bisnis menjual password sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Password yang dia jual bisa digunakan untuk akun email, media sosial, perbankan, dan masih banyak lagi.
Dalam mendistribusikannya, Mira Modi menggunakan website Dicewarepasswords.com yang sampai kini terlihat masih aktif melakukan transaksi. Di website tersebut, tertulis harga setiap password yang ia jual adalah sebesar USD8 atau setara Rp118 ribu.
Kelebihan dari password buatan Mira Modi ini adalah kekuatannya yang sangat sulit untuk diretas, tetapi mudah dihafalkan. Ia mengaku membuat password dengan menggunakan teknik Diceware.
Diceware sendiri merupakan teknik dalam membuat kata sandi yang dikembangkan oleh Arnold G. Reinhold. Metode ini mampu menghasilkan banyak entropi yang memaksa sebuah komputer akan membutuhkan waktu lama menebak kata sandi.
Dalam praktiknya, Mira Modi akan melempar dadu enam sisi beberapa kali untuk menghasilkan angka acak yang kemudian dicocokkan dengan indeks kata-kata bahasa Inggris yang panjangnya 35 halaman. Begitu Mira memiliki kata-kata itu, dia merangkainya menjadi frasa acak seperti ‘alger klm curry blon puck horse’.
Ungkapan tersebut tidak selalu masuk akal, tetapi selalu unik dan sulit untuk dipecahkan oleh peretas. Namun panjang pendeknya password disesuaikan dengan keinginan konsumen.
Mira Modi membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menghasilkan setiap kata sandi, tergantung pada panjangnya. Begitu password sudah ditemukan, ia menulisnya dengan tangan di sebuah kartu, memasukkannya ke dalam amplop, dan mengirimkannya melalui US Post Mail.
Ia mengatakan bahwa melalui surat, password buatannya untuk konsumen akan menjadi lebih aman. Bahkan Pemerintah Amerika Serikat tidak akan dapat mengetahuinya, kecuali jika mereka memiliki surat perintah penggeledahan.
Ketika ditanya awal mula ide bisnis menjual password, Mira Modi mengaku bahwa semuanya karena ibundanya.
"Saya mulai dua tahun lalu ketika ibu saya sedang menulis bukunya dan dia belajar tentang Diceware," kata Mira Modi, dikutip dari situs New York Daily News, Selasa (13/9/2022).
"Dia tidak ingin melempar dadu jadi saya mulai melakukannya. Kemudian saya mulai membuat kata sandi untuk orang lain di acara bukunya," imbuhnya.
Setelah ditelisik, ibu Mira Modi adalah Julia Angwin, seorang jurnalis dan penulis ProPublica yang pernah menerbitkan buku tentang alat privasi online dan pelacakan digital, Dragnet Nation.
Julia Angwin mengatakan bahwa putrinya hanya memiliki sekitar 50 pesanan sebelum diekspos oleh media. Namun setelah mendapat banyak sorotan, pesanan password anaknya mengalami lonjakan hingga mencapai lebih dari 500.
Karena lonjakan tersebut, Julia Angwin mulai mempertimbangkan untuk membuat beberapa perubahan seperti merekrut teman hingga menawarkan penawaran paket pada bisnis putrinya.
Editor : Putra