JAKARTA, iNews.id - Pemilihan presiden (Pilpres) di tahun-tahun sebelumnya sudah membuktikan bahwa Pulau Jawa menjadi penentu kemenangan. Dimana Jawa terbagi dalam tiga Propinsi.
Suara pemilih Jawa Timur sangat memperhatikan sosok-sosok penting yang memiliki latar belakang yang berasal kalangan Nahdliyin. Keberadaan calon dari respresentasi NU sangat terasa pengaruhnya dalam bentuk partisipasi suara mereka.
"Pada pemilu 2024, kalangan Nahdliyin masih cukup terbuka dan saling menunggu," ucap pengamat politik, Eric Hermawan di Jakarta, Minggu (23/10/2022).
Eric menilai ada sejumlah kader Nahdlatul Ulama(NU) yang patut diperhitungkan sebagai calon di Pilpres 2024 untuk menarik suara dari Nahdliyin. Termasuk sosok NU dari Jatim yakni Mahfud MD, Khofifah Indar Parawansa, dan Muhaimin Iskandar berdasarkan hasil riset yang dikeluarkan oleh lembaga Indopol pada Oktober 2022.
"Nama Mahfud MD bahkan mengungguli tokoh NU lain di beberapa wilayah penting kantong suara nasional Pulau Jawa seperti Banten 18,00 persen, DKI Jakarta 30,00 persen, dan Jawa Barat 16,19 persen. Persaingan terjadi justru antara Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa terjadi di Jawa Tengah-DIY (Mahfud MD 18,43 persen - Khofifah 19,47 persen) dan Jawa Timur (Mahfud MD 20,00 persen - Khofifah 21,11 persen)," ucapnya.
Bahkan Mahfud MD unggul jauh dari nama-nama populer lain dari NU menurut survei Jaya Baya pada Engine-X Oktober 2022. Survei itu mengenai siapa tokoh agama pilihan netizen untuk menjadi cawapres 2024 mendatang didasarkan klateria perbincangan, kesukaan, dan floating di media sosial.
Dari hasil-hasil survei di atas, Eric menegaskan Mahfud MD jadi sosok yang akan selalu dipertimbangkan pemilih Jatim menjelang pemilihan presiden. Kedekatan Mahfud dengan almarhum Gus Dur serta basis dan kiai sepuh NU di Jatim menjadi pemicu faktor tersebut.
Menurutnya, Mahfud MD menjadi penghulu pandangan religius kiai NU dalam menegakkan konsep keadilan hukum di negeri ini. Mahfud MD bahkan berperan mendaratkan hukum di negeri ini tetap menjadi payung bagi orang-orang kecil.
"Masih ingat bagaimana publik sempat bersebrangan dengan pandangan hakim yang menjatuhkan hukuman pidana pada seorang nenek yang dituduh mencuri kayu. Mahfud MD menilai supremasi hukum negeri ini akan jatuh jika keputusan hukum tidak mengedepankan pertimbangan nurani," katanya.
Eric menegaskan pergerakan tokoh-tokoh NU tetap menjadi perhatian menjelang Pilpres 2024 meskipun Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf pernah menyatakan PBNU akan mengambil jarak dengan politik praktis. Baginya posisi suara Jawa Timur yang diisi oleh mayoritas kalangan Nahdliyyin akan terus menjadi sorotan untuk dimenangkan calon capres-cawapres 2024.
"Ini tentu tidak berarti orang NU dilarang berkontestasi di Pilpres 2024. Dengan kata lain posisi daya tawar NU sangat prestisius, catatannya harus terdapat figur kalangan NU yang dianggap dapat mewakili klateria untuk mereka sokong," tuturnya.
artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul: https://www.inews.id/news/nasional/jawa-timur-salah-satu-kunci-kemenangan-pilpres-2024-suara-nahdliyin-jadi-penentu/2
Editor : Putra