Logo Network
Network

Deretan Raja Dunia Paling Kejam, Ada yang Mati Muda

Pratitis Nur
.
Rabu, 23 November 2022 | 08:49 WIB
Deretan Raja Dunia Paling Kejam, Ada yang Mati Muda
Deretan raja yang punya karakter dianggap kejam (ist)

JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Raja-raja di dunia ini pasti meninggalkan cerita tentang sosok dan kepemimpinannya. Dimana sebagian menganggap raja merupakan sosok raja ialah berwibawa, kharismatik, dan mengayomi. Namun, tidak sedikit raja yang punya karakter diktator dalam menjalankan pemerintahannya.

Berikut 5 raja yang dianggap paling kejam di dunia.

1. Qin Shi Huang

Qin Shi Huang merupakan kaisar pertama China dan pendiri dinasti Qin. Qin Shi Huang memerintah selama 36 tahun dari 246 SM hingga 210 SM, dengan menciptakan kemajuan budaya dan intelektual yang cepat.

Pembangunan konstruksi terbesarnya kala itu adalah pembangunan Tembok Besar China. Namun di balik kemajuan yang diciptakannya, Qin banyak melakukan penindasan. Qin kerap memberi perintah untuk membunuh para sarjana yang pemikirannya tidak selaras dengannya dan membakar buku-buku yang dianggapnya 'kritis'.

Selain itu, ia memerintahkan membuat mausoleum (makam besar) dengan menampilkan lebih dari 6.000 sosok prajurit terakota seukuran manusia. Orang yang bekerja di mausoleum dibunuh untuk menjaga kerahasiaan makam. Sejumlah tentara militer yang bekerja di pembangunan Tembok Besar China pun banyak yang tewas.

2. Caligula

Caigula lahir pada 12 Masehi. Ia menjadi kaisar Romawi pada tahun 37 M. Pria bernama lengkap Gaius Julius Caesar Augustus Germanicus ini merupakan pemimpin yang selalu membebaskan warga yang dipenjara secara tidak adil.

Akan tetapi keadaan itu berubah setelah Caligula jatuh sakit. Dia menyingkirkan saingan politiknya dengan memaksa orang tua mereka untuk menyaksikan eksekusi dan menyatakan dirinya sebagai dewa yang hidup.

Menurut sejarawan Romawi Suetonius, Caligula kerap berhubungan seks dengan saudara perempuannya, membunuh orang, dan menjadikan kudanya sebagai seorang pendeta.

3. Attila the Hun

Attila the Hun berhasil menjadi pemimpin kekaisaran Hunnis (saat ini Hongaria), setelah membunuh saudaranya. Attila memerintah Kekaisaran Hunnis sejak 434-453 Masehi.

Attila merupakan kepala suku Hun yang dikenal sangat agresif dan ambisius. Bahkan ia menjadi musuh paling ditakuti bangsa Romawi Barat dan Romawi Timur. Saat pertempuran, Attila selalu menghabisi semua musuhnya, tak terkecuali kaum hawa dan anak-anak.

Attila memperluas Kekaisaran Hunnis ke Jerman, Rusia, Ukraina, dan Balkan. Selain itu, ia juga menginvasi Gaul dengan tujuan untuk menaklukkannya, meskipun ia kalah di pertempuran Dataran Catalaunian. Selama memerintah, Attila selalu mengucapkan kalimat"Di mana saya melintas, rumput tidak akan tumbuh lagi".

Follow Berita iNews Ponorogo di Google News

Halaman : 1 2
Bagikan Artikel Ini