get app
inews
Aa Text
Read Next : Jelang Pemilu 2024, RSUD dr Harjono Ponorogo Siap Tampung Caleg Depresi

Ironis, Pria Depresi Hidup Sendiri Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah

Sabtu, 17 Desember 2022 | 09:42 WIB
header img
Warga ODGJ tidak dapat bantuan (iNewsPonorogo.id/Putra)

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kisah miris terlihat di Ponorogo, ada seorang pria dengan gangguan jiwa hidup sebatang kara. Pria berusia 23 tahun ini hidup di rumah berukuran empat kali delapan di Dusun Pandanderek, Desa Winong, Kecamatan Jetis.

Informasi yang didapat bahwa pria bernama Bambang Purwanto tersebut tidak tersentuh bantuan pemerintah sama sekali. Dengan penyakit mental yang diidapnya, Bambang hanya tidur di atas kursi yang terbuat dari bambu.

Didalam rumahnya, Bambang cuma tertidur di atas sebuah termpat tidur seadanya. Bambang juga diketahui tidak pernah beranjak dari tempat tidurnya yang sumpek dan kumuh. Hingga buang air kecil hingga buang air besar di tempat yang sama.

Sehari-hari, Bambang disuplai makan oleh pamannya yang bernama Dasri. Sebenarnya Dasri juga jauh dari kata layak. Dasri sendiri hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Itu pun dia juga harus mengurus istri dan anaknya.

Ketiadaan campur tangan pemerintah dirasakan sejak tiga tahun lalu. Tepatnya sejak ibu Bambang, Katemi meninggal dunia karena sakit. Dimana ketika ibunya masih hidup, Bambang masih merasakan beras dari pemerintah, sedang saat ini tidak sama sekali.

“Bambang sakit itu ketika mau ke SMA. Dia (Bambang) depresi, ditambah setelah kakaknya meninggal dunia, semakin parah,”  ujar Dasri.

Menurutnya, sejak ibu Bambang meninggal dunia, membuat semua bantuan yang tersalur terhenti. Dimana Bambang juga tidak mempunyai KTP, hal itu yang membuat dia tidak mendapat bantun.

“Akhirnya yang mencukupi makannya ya saya. Apalagi Bambang gak mau kemana-mana, mandi berak dan kencing ya di kamarnya,” terangnya.

Sekentara kepala dusun Pandanderek, Alif Muhtar mengaku Bambang awalnya hidup normal. Bambang mulai berubah setelah lulus SMP, tiba tiba menjadi pemurung hingga kadang mengamuk dan merusak perabotan rumah.

“Sekarang bisa dikatakan parah baik segi mental atau fisik,” jelas Alif.

Dia berharap, ada bantuan terutama dari pemerintah. Paling tidak memberikan bantuan berupa sembako serta pengobatan kejiwaan.

“Semoga lekas dapat perhatian dari pemerintah,” pungkasnya.

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut