Prosesi dimulai di wilayah Kinahrejo. Di dapur rumah juru kunci gunung Merapi di Kinahrejo, ubo rampe berupa hidangan untuk upacara ritual telah disiapkan oleh para perempuan.
Di antaranya dua ekor ayam panggang, satu ekor ayam ingkung, nasi tumpeng, sayur, dan aneka jajanan. Di dapur itu, juru kunci Merapi membakar dupa sekaligus memanjatkan doa yang berlafalkan Arab dan Jawa.
Sebelum peristiwa erupsi dahsyat tahun 2010 yang menelan banyak korban jiwa, doa dipimpin juru kunci mendiang Mbah Maridjan. Disampaikan bahwa Sultan Yogyakarta telah menghaturkan persembahan kepada leluhur yang bersemayam di gunung Merapi.
Persembahan yang dihaturkan sebagai wujud rasa cinta, hormat dan syukur. Sultan sekeluarga, bangsa Indonesia, para pemimpin bangsa dan rakyat Indonesia didoakan senantiasa berumur panjang, damai, sehat, serta dilindungi dari segala malapetaka.
“Ritual diakhiri dengan selametan, upacara menyantap sesajian makanan yang telah diletakkan di atas tikar”.
Begitulah cara orang Jawa menjinakkan Gunung Merapi yang dikenal mudah mengamuk.
Editor : Putra