Rasulullah mencurahkan waktunya untuk beribadah selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Hal tersebut diriwayatkan oleh Aisyah (RA):
“Ketika memasuki sepuluh malam terakhir (Ramadhan), Rasulullah (SAW) tetap terjaga di malam hari (untuk sholat dan beribadah), membangunkan keluarganya, dan mempersiapkan diri untuk beribadah (dengan lebih semangat).” (HR. Muslim)
Niat Sholat Lailatul Qadar dan Tata Caranya
Dilansir dari laman NU, Syekh Ismail Haqqi bin Musthofa al-Khalwati melalui kitab Khazinatul Asrar menyebutkan tentang cara shalat Lailatul Qadar. Hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, dari nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa Rasulullah bersabda: Barang siapa melakukan shalat dua rakaat ketika lailatul qadar, dalam setiap rakaat membaca surat Al-Fatihah 1 kali, dan surat Al-Ikhlas 7 kali, setelah salam membaca istighfar 70 kali, maka ia tidak berdiri dari tempatnya sampai Allah mengampuni dosa-dosanya, dan dosa kedua orang tuanya. Allah subhanahu wa ta'ala akan mengutus malaikat untuk ke surga, menanam pohon untuknya dalam surga, membangunkan istana, dan mengalirkan sungai (dalam surga untuknya). Dan ia tidak akan mati sampai bisa melihat semua itu” (Syeikh Ismail Haqqi, Khozinatul Asrar Jalilatul Adzkar, h. 45).
Editor : Putra