JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Ada 5 negara tujuan wisata dunia yang hanya menerima turis berduit atau berkantong tebal saja.
Seiring dengan pelonggarakan pembatasan perjalanan, sejumlah negara melakukan eksperimen dengan menerapkan berbagai aturan untuk memulihkan kondisi lingkungan dan kehidupan lokal.
Salah satu caranya adalah dengan hanya menargetkan pada turis-turis kaya.
Berikut 5 negara yang hanya menerima turis berduit, dikutip dari laman Euronews Travel.
1. Selandia Baru
Selandia Baru memberlakukan skema pemulihan di sektor pariwisata setelah pandemi dengan mengincar para turis berpenghasilan fantastis.
Selandia Baru (Foto: Instagram/@purenewzealand)
Bahkan Menteri Pariwisata, Stuart Nash mengatakan jika turis yang dibutuhkan bukan yang naik van camping dan berkeliling negara dengan 10 dolar per hari maupun makan mie kering.
Sebaliknya, Nash ingin turis-turis yang menghabiskan banyak uang dan tinggal lebih lama di negara itu.
2. Kepulauan Cayman di Laut Karibia
Kepulauan Cayman di Laut Karibia merupakan destinasi wisata populer bagi kaum sultan. Untuk memulihkan citra kelas pariwisatanya pasca-pandemi. Dimana tahun 2020 pemerintah setempat mengeluarkan Global Citizen Concierge Program (GCCP).
Kepulauan Cayman (Foto: Instagram/@visitcaymanislands)
Program ini memberikan kesempatan bagi para pekerja jarak jauh (remote wroker) dengan penghasilan lebih dari USD100 ribu per tahun untuk tinggal di Kepulauan Cayman dan dapat mengajukan perpanjangan visa.
3. Indonesia
Tanah Air juga menjadi salah satu negara yang terbuka pada turis-turis berdompet sultan. Ini terjadi sejak September 2021 dimana saat itu Indonesia telah menjadi salah satu negara pencari turis berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
“Kami akan membidik pariwisata berkualitas di Bali, jadi kami tidak akan mengizinkan backpacker masuk setelah rencana pembukaan kembali untuk pelancong internasional jika resmi diberlakukan," terangnya.
4. Thailand
Thailand dikenal sebagai destinasi wisata yang cukup murah. Namun, pasca-pandemi sektor pariwisata Thailand memberlakukan skema karantina mahal bagi para mengunjung.
Hal ini untuk mengikis citra Thailand sebagai surganya para backpacker. Pemerintah setempat meminta hotel dan bisnis lain tidak memberikan potongan harga pada para wisatawan.
“Kita tidak bisa membiarkan orang datang ke Thailand dan berkata karena murah,” ujar Anutin Charnvirakul Wakil Perdana Menteri Thailand.
Phuket, Thailand (Foto: TripAdvisor)
5. Fiji
Selama pandemi melanda dunia, Fiji menjadi salah satu tempat tujuan para miliarder untuk beristirahat. Bahkan pada Fiji juga mengeluarkan (Blue Lanes) atau jalur biru khusus untuk kapal pesiar yang ingin melarikan diri dari pandemi.
Frank Bainimarama selaku Perdana Menteri Fiji pada saat itu menuliskan di media sosial Twitter berisi undangan bagi para milyuner untuk datang ke Fiji dengan jet pribadi dan menyewa pulau sendiri.
Editor : Putra