Selaput Dara Sudah Robek apa Belum, Ini Cara Mengetahuinya

JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Sebagian besar orang apalagi wanita pasti mengenal selaput dara yang ada di vagina. Lalu menjadi sebuah keingintahuan banyak wanita, apakah selaput dara mereka telah robek atau belum. 

Perlu diketahui bahwa selaput dara atau yang dikenal dengan istilah hymen merupakan jaringan serabut yang bertugas melindungi vagina. Bahkan jaringan ini atau selaput ini diasumsikan atau dihubungkan dengan keperawan seseorang wanita.

Selaput dara dianggap robek saat seorang wanita melakukan hubungan seks untuk pertama kali, karena terdorong oleh penis pria yang dimasukan.

Cara mengetahui selaput dara sudah robek atau belum

Dilansir dari situs Healthline, ternyata tidak semua wanita mempunyai selaput dara. Bahkan, ada banyak wanita yang terlahir tanpa jaringan tersebut.

Menurut medis, selaput dara merupakan sisa perkembangan vagina yang tidak mempunyai tujuan klinis di luar rahim. Jika seorang wanita punya selaput dara, tentu tidak dapat dilihat atau dirasakannya.

Warnanya yang hampir menyerupai bagian dalam vagina, sehingga terlihat seakan menyatu. Sehingga, tidak ada penjelasan ilmiah mengenai cara melihat apakah selaput dara sudah robek atau belum.

Fakta itu membantah akan mitos bahwa selaput dara menjadi semacam penutup lubang vagina. Artinya jika vagina tertutup oleh sesuatu, maka tentu darah tidak dapat keluar pada saat menstruasi.

Meskipun tidak bisa dirasakan dan dilihat, selaput dara akan menipis seiring dengan berjalannya waktu.

Penting untuk diketahui bahwa tipisnya selaput dara tidak bergantung pada aktivitas seksual yang dilakukan oleh wanita.

Hubungan selaput dara dan keperawanan, secara media tidak memiliki dasar. Selain itu secara medis tidak ada cara yang akurat untuk menguji keperawanan seseorang. Apalagi cuma dilihat dari selaput daranya sudah robek atau belum.

Ahli medis tidak menyangkal bahwa beberapa aktivitas sehari-hari dapat mempercepat penipisan selaput dara. Apa saja aktivitas yang dimaksud. Berikut diantaranya:

Editor : Dinar Putra