BANDARLAMPUNG, iNewsPonorogo - Seorang residivis curanmor baku tembak dengan polisi yang ingin menciduknya di Lampung Timur berlangsung dramatis. Polisi pun tak tinggal diam membalas tembakan membuat penjahat kambuhan tersebut ambruk dan tewas.
Tersangka berinisial YE alias YUS (37) tewas pada Rabu (2/8/2023) dini hari.
YE, yang merupakan penduduk Kecamatan Jabung, Lampung Timur, sudah lama menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) karena kasus pencurian motor di 4 Kabupaten di Provinsi Lampung.
Wadirreskrimum Polda Lampung, AKBP Hamid Andri Soemantri, mengonfirmasi kejadian tersebut. Andri menyatakan bahwa tersangka tewas karena tertembus peluru polisi ketika berusaha melawan saat penangkapan.
"Ya, tersangka ini merupakan DPO di 4 Kabupaten di Lampung yang telah kami buru sejak lama," ujar Andri.
Andri menjelaskan bahwa awalnya Tim Tekab 308 Polda Lampung dan Polres Lamsel mendapatkan informasi tentang keberadaan tersangka YE di Jalan Simpang Pugung, Lampung Timur. Saat itu, tersangka sedang mengendarai sepeda motor bersama DPO lainnya dan berniat melakukan tindakan kriminal.
"Kemudian anggota mencoba untuk menghentikan tersangka, namun malah tersangka melarikan diri dengan kecepatan tinggi dan mencoba menabrak petugas," katanya.
Kemudian, tersangka dan rekannya melarikan diri menuju Desa Gunung Sugih, Lampung Timur, dan diberlakukan pengejaran oleh petugas. Namun, tersangka justru mengeluarkan senjata api dan menembaki polisi.
Proses penangkapan tersangka berlangsung dramatis dan menyebabkan adanya aksi baku tembak.
"Andai tersangka tidak melakukan perlawanan aktif, mungkin petugas tidak terpaksa menggunakan tindakan tegas," ungkapnya.
Tersangka sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan dalam perjalanan dari Lampung Timur.
Andri mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh tersangka.
Saat ini, jasad tersangka sedang dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Polda Lampung. Petugas kepolisian masih menunggu di ruang forensik RS Bhayangkara.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta