PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo menyapa ribuan orang yang memadati alun-alun Kabupaten Ponorogo. Meski secara online namun tampak antusias warga mendengarkan berbagai pesan yang disampaikan oleh mantan Gubernur Jawa Tengah ini.
Ribuan warga ini datang juga untuk mengikuti pengajian dari KH Muhammad Ali Shodiqin atau biasa disebut Gus Ali Gondrong, yang digelar dalam rangka hari jadi ke 10 tahun komunitas Mafia Sholawat.
“Sebelumnya saya minta maaf, belum bisa hadir, meski sebenarnya ingin sekali mengikuti shalawatan Gus Ali. Selamat untuk Mafia Sholawat yang ultah ke-10 tahun," kata Ganjar.
Awalnya pengajian dan shalawatan yang bertajuk mengetuk pintu langit, berteduh indahnya shalawat itu, selain Ganjar Pranowo juga calon wakil presiden(Cawapres), Mahfud MD. Namun karena padatnya agenda sehingga bisa menyapa melalui online.
Ganjar pun teringat dirinya saat berkunjung ke Ponorogo beberapa waktu lalu, dan diajak Bupati Sugiri Sancoko, untuk mencicipi aneka kuliner khas yang rasanya bikin kangen.
"Sate ne enak pol, kangen kuliner khas Ponorogo," ungkapnya.
Selain itu, masih menurut Ganjar, dirinya juga sangat terkesan akan baju penadon khas Ponorogo. Ia ingat sangat bangga dipakaikan baju kebesaran para warok itu. Kemudian dirinya juga menyinggung soal kesenian Reog Ponorogo yang sangat terkenal, dimana saja. Pada saat menjabat sebagai Gubernur, Ia sering kali menonton.
"Reog Ponorogo merupakan seni budaya yang luar biasa, dan terkenal serta ada di mana saja. Ponorogo memiliki akar budaya yang tinggi," terangnya.
Tidal cuma itu, Ganjar juga mengajak Mafia Sholawat untuk mendoakan dan dukungan untuk warga Palestina yang saat ini dalam kondisi perang yang memprihatinkan.
“Ini kesempatan Indonesia untuk mengambil peran dan inisiatif guna menghentikan perang yang ada di Palestina,” jelasnya.
Sebelum menutup sambutannya, Ganjar juga berpesan di tahun politik ini untuk selalu menjaga persatuan, jangan terpancing akan kondisi politik yang memanas.
“Politik mungkin boleh panas, namun hati dan pikiran harus tetap dingin,” pungkasnya.
Editor : Putra