Sebelumnya, dilaporkan bahwa ada 11 pendaki tewas di puncak Gunung Marapi, sedangkan 3 orang selamat.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik mengatakan, 11 korban yang meninggal dunia tersebut masih belum diketahui namanya dan tim masih dalam perjalanan melakukan evakuasi.
Proses evakuasi para pendaki yang masih terjebak di Gunung Marapi menjadi terkendala oleh awan panas akibat erupsi yang masih berlangsung. Namun Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim gabungan terus berupaya untuk dapat mengevakuasi 26 pendaki yang terjebak.
Kasi Operasional Siaga Bencana Basarnas Agam, Hendri, menyatakan kesulitan tim evakuasi akibat erupsi yang masih berlangsung. Kendati demikian, tim terus berupaya melakukan evakuasi tanpa harus membahayakan relawan.
"Penting untuk menjaga keamanan dan keselamatan seluruh tim relawan dan pendaki yang masih terjebak. Kami memprioritaskan kehati-hatian dalam setiap langkah evakuasi," ungkap Hendri.
Hendri mengaku belum bisa memastikan kondisi para pendaki yang masih terjebak. Namun, dia memastikan Basarnas terus mengupayakan evakuasi terhadap puluhan pendaki tersebut.
"Kondisi korban kami belum bisa memastikan, karena dia belum bisa kami turunkan. Untuk jumlah di atas itu masih ada 26 orang lagi. 49 lagi sudah kami turunkan," pungkasnya.
Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pada Senin (4/12), pukul 10.30 WIB, sebanyak 28 dari total 75 orang pendaki yang sudah dievakuasi oleh tim gabungan.
Rinciannya 54 pendaki yang mengakses pintu masuk Batu Palano di Kabupaten Agam, sedangkan 21 orang di pintu masuk Koto Baru, Kabupaten Tanah Datar.
Editor : Putra