Perundungan terhadap MA tidak hanya sekadar melakukan adegan asusila. Dia juga menjadi korban perlakuan kasar lainnya.
"Saya dibawa ke kamar mandi, dipaksa buka baju, kemudian direkam. Saya juga direkam di dalam kelas di depan teman-teman yang lain, disuruh mendesah, disuruh meraba-raba area dada sambil mereka rekam. Semua itu mereka lakukan sambil menertawakan saya," ungkap MA.
Korban merasa takut melaporkan peristiwa ini sejak awal karena takut video tersebut akan disebarluaskan. Selain itu, MA juga menyampaikan bahwa seorang guru turut menjadi saksi dalam salah satu peristiwa yang dia alami.
"Ada, ada ibu guru juga di dalam kelas itu waktu saya direkam," ungkapnya.
Kakak MA, Citra, berharap pihak kepolisian dapat memberikan hukuman yang setimpal terhadap para pelaku. Keadaan mental adiknya yang terganggu, dengan seringnya MA menangis dan merasa ketakutan di malam hari.
"Kami keluarga ini cuma berharap kasus ini bisa memberikan hukuman yang setimpal untuk para pelakunya. Adik kami ini sudah benar-benar terganggu mentalnya. Kalau malam tiba-tiba jerit-jerit nangis, ketakutan," ungkapnya.
Editor : Putra