Beda Data Kasus Demam Berdarah di Ponorogo Antara Rumah Sakit dengan Dinkes

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Kasus demam berdarah di Kabupaten Ponorogo melonjak naik, dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Seperti halnya data pasien di Rumah Sakit Umum (RSU) Aisyiyah.

Humas RSU Aisyiyah Moh. Arbain mencatat selama Februari kemarin, sedikitnya 20 pasien dirawat. Perinciannya, enam pasien demam berdarah (DBF) serta 13 pasien DBD serta 1 pasien DSS.

Baca Juga

Belasan Bayi di Ponorogo Lahir di Hari Kabisat, Ulang Tahunnya 4 Tahun Sekali

“Bulan Februari kemarin ada 20 pasien, bahkan ada yang DSS dan harus dirawat di ICU,” katanya.

Lanjutnya, Arbain menambahkan bahwa jika dibandingkan dengan tahun lalu memang menurun, namun tetap terbilang trennya naik.

“Trennya naik, karena kalau biasanya cuma ada 4 sampai 5 pasien saja, kalau ini jumlahnya sudah puluhan,” terangnya.

Baca Juga

Cara RSU Aisyiyah Ponorogo Sosialisasikan Pencegahan Kelahiran Bayi Prematur

Data yang ada di salah satu rumah sakit ini ternyata berbeda dengan yang tercatat di Dinas Kesehatan Ponorogo. Hal ini karena berbeda identifikasi kasus DBD dengan rumah sakit.

“Bulan Februari kemarin ada 6 kasus DBD,” ungkap Kepala Dinkes Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti.

Lanjutnya, Dyah menambahkan, perbedaan tersebut muncul dari pemetaan klasifikasi DBD. Biasanya, kriteria khusus seperti jumlah trombosit, tingkat demam, hingga masalah kesehatan lain harus terpenuhi sebelum dilaporkan Dinkes sebagai DBD.

‘’Rumah sakit melakukan skrining awal untuk pencegahan agar tidak terjadi keterlambatan penanganan karenanya dilakukan overdiagnosis,’’ pungkasnya. 

Editor : Putra