Kemudian, masih menurut Wisnu, penting kiranya menampung aspirasi, menjembatani dan menciptakan kurasi teman-teman seniman sehingga bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan kelompok seni dan pemerintahan.
“Outputnya nanti adalah mini ensiklopedia seni baik secara tulisan maupun media konten by user generate content (UGC) di Ponorogo. Upaya mengangkat identitas daerah untuk mendapatkan atensi dari masyarakat luas,” ungkapnya.
Pengadaan ruang apresiasi bagi karya-karya seniman dan apresiasi terhadap para maestro seni Ponorogo. Kemudian menciptakan ruang diskusi untuk peningkatan kualitas bagi para pelaku seni.
“Jadi ada upaya mempersiapkan SDM untuk menunjang tujuan Ponorogo sebagai kota episentrum seni,” pungkasnya.
Proyeksi DKP kedepan untuk terus memperkenalkan Ponorogo Go To Internasional. Seperti halnya dengan kerjasama Pemkab Ponorogo dengan Keraton Mbah Anang, menyelenggarakan Festival Reog Barong Antarabangsa di Johor Malaysia dengan memperebutkan Piala Pusingan (Bergilir) Bupati Ponorogo.
Editor : Putra