PONOROGO, iNews.id - Setiap tempat kadang menyimpan cerita mistis atau horor tersendiri dan masih dipercaya oleh warga sekitar, seperti halnya cerita Watu Semaur yang ada di Desa Mrayan, Kecamatan Mgrayun Ponorogo.
Konon ada cerita sepasang pengantin yang hilang dilokasi, sering mengganggu warga yang melintas.
Watu semaur di pinggir jalan Desa, tersebut mempunyai tinggi sekitar 6 meter. Berada di belakang persawahan Desa setempat.
Menurut Mantan Kepala Desa Mrayan, Haryoko mengungkapkan, konon cerita turun temurun ada sepasang pengantin baru yang belum genap 35 hari menikah keluar rumah berdua. Tanpa ada yang mendampingi.
Padahal, masyarakat setempat mempunyai mitos bahwa pengantin yang belum berumur selapan tidak boleh keluar sendiri tanpa pengawalan.
“Keluarga mereka mencari sekitar watu semaur, karena tidak kunjung pulang. Karena zaman dulu mencarinya hanya dengan cara dipanggil-panggil saja," ujar Haryoko.
Masih menurut Haryoko, diisaat melakukan pencarian bersama warga, lalu ada yang menyaut (semaur dalam bahasa jawa), namun tidak ada orangnya.
"Itu cerita waktu saya kecil, sekitar 30 tahun lalu, sekarang tidak dengar lagi,” ungkapnya.
Lanjutnya, ia menambahkan, pada saat pencarian juga selendang kuning yang konon katanya dipakai oleh pengantin putri, bahkan sampai saat ini selendang nya itu masih membekas di batu, seperti garis berwarna kuning.
“Dari situ, ketika ada yang melintasi watu semaur bukan penduduk setempat, katanya ada yang memanggil. Tetapi dijawab suara menghilang,” imbuhnya.
Selain Haryoko, ada salah satu warga Adi yang juga mempunyai cerita bahkan pengalaman pribadi ditempat tersebut. Waktu itu ia ikut penebangan Pinus di watu semaur Mrayan.
"Saat sudah hampir penuh isi truk, kayak ada yang memanggil. Padahal oleh warga dikasih tahu, jika ada yang memanggil jangan disaut (disauri). Namun karena lupa jika tidak boleh menjawab. Alhasil truck mundur, dengan Kondisi muatan penuh dan hampir terbalik, " pungkasnya.
Editor : Putra