Pondok Gontor Gelar Kompetisi Marching Band Nasional Pesantren

PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Ratusan group Marching Band dari berbagai pondok pesantren mengikuti Gontor Marching Band Competition (GMBC) 2025. Kompetisi yang diklaim kali pertama di Indonesia, setingkat nasional yang di ikuti oleh para santri ini.

Lomba Marching Band yang digelar di lapangan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) merupakan rangkaian Peringatan 100 Tahun Gontor, sekaligus bagian dari memperkenalkan bahwa pesantren tidak hanya memberikan pendidikan agama namun juga seni.

Baca Juga

Bikin Rame, WNI di Australia Sebut Wapres Gibran Tak Selesai Studi Insearch Sydney

GMBC yang mengusung moto “Nada Santri Berpadu dalam Harmoni, menjadi ajang kreativitas, disiplin, dan kekuatan kebersamaan santri, serta sarana memperlihatkan eksistensi unit marching band di pesantren kepada masyarakat luas.

“Didalam marching band terkandung pendidikan disiplin, ketekunan, dan kebersamaan, sebagai bekal santri menghadapi tantangan di masa depan,” kata Ketua Panita Peringatan 100 Tahun Gontor, Hamid Fahmy Zarkasyi.

Sementara itu, Sehat Kurniawan Saiman, presiden Asian Marching Band Confederation (AMBC), menyebut jika GMBC telah memenuhi standar Asia bahkan dunia.

Baca Juga

Kuliner Khas Indonesia Kembali Masuk 100 Makanan Dunia, Ini Asalnya

“GMBC bisa menjadi wadah bagi group marching band pesantren untuk bisa dikenal dunia,” terangnya.

Apresiasi juga disampaikan oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Akrim Mariyat, menambahkan bahwa kehadiran Presiden AMBC dalam kegiatan ini menjadi penting, guna lebih memperkenalkan marching band, serta menjadi motivasi bagi pada santri.

“Marching band bukan sekadar seni musik, tetapi juga sarana pendidikan yang menumbuhkan kebersamaan,”pungkasnya.

Baca Juga

Hore, Fitur Live TikTok Kembali Diaktifkan Mulai Hari Ini

GMBC 2025 juga bagian dari menjalin kerja sama strategis dengan World Marching Band Organization (WMBO), AMBC, dan Himpunan Orkes Barisan Indonesia (HOBI). Harapannya marching band pesantren dapat meraih pengakuan dunia.

Editor : Putra