PONOROGO, iNews.id - Belasan sapi di Kabupaten Ponorogo, terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal tersebut setelah sampel dikirimkan untuk dilakukan pemeriksaan ke laboratorium, sedangkan puluhan sapi lainnya dinyatakan suspek
“Kemarin kita memang mengirimkan 16 sample ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan, dan ternyata hasilnya positif PMK,” Masun Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Ponorogo, Selasa (31/5/2022).
Lanjutnya, sapi-sapi yang terindikasi terjangkit PMK tersebut berasal dari tiga kecamatan, sehingga membuat Kabupaten Ponorogo menjadi daerah tertular di Jawa Timur.
“Sapi yang positif terjangkit PMK, ada di Kecamatan Pudak, Balong dan Pulung,” terangnya.
Kemudian Sujadi, Kepala Desa Pudak Kulon, mengungkapkan bahwa sudah ada sekitar 86 sapi perah suspek PMK dari 14 kandang yang tersebar didesa, bahkan tiga diantarnya sudah dikirimkan ke laboratorium.
“Gejalanya mirip PMK, yaitu mengeluarkan liur terus-menerus, kemudian kaki bengkak dan bergetar,” jelasnya.
Masih menurut Sujadi, bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kecamatan dan Dinas Kesehatan, untuk penanggulangan dan penyembuhan nya.
“Karena belum ada bantuan vaksin, maupun obat yang lain, untuk sementara para peternak hanya mengobati dengan memberikan vitamin,” lanjutnya.
Sebenarnya disarankan untuk dilakukan penyuntikan sapi ke dokter hewan, namun sejumlah peternak masih enggan melakukan karena, biaya yang dikeluarkan dianggap mahal.
“Kalau disuntikkan per dosisnya mahal, mencapai 70 ribu, untuk satu kali suntik,” imbuhnya.
Pemerintah Desa dan peternak berharap ada tindak lanjut dari Pemerintah Daerah, agar tidak meluas dan semakin banyak yang tertular.
“Jika dibiarkan jelas berdampak pada kerugian pada para peternak, karena susu hasil perahanya tidak bisa dijual,” pungkasnya.
Editor : Putra