Uher mengatakan bahwa sang ustaz melakukan ritual setiap pukul 24.00 WIB kepada santriwati dengan mandi memakai madu.
"Dibuka baju santri lalu dimandiin dan diolesi dengan madu, lalu memegang alat vital korban," katanya.
Uher mengatakan, jumlah santri di pesantren korban terakhir terdata 50 orang namun saat ini sudah bubar semuanya.
Selain itu, kata Uher, pelaku sudah tidak berada di Desa Sukaluyu karena diusir oleh warga dan keluarga korban yang geram.
"Pelaku sudah tidak berada di Desa Sukaluyu karena sudah diusir oleh warga dan keluarga yang geram," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Sukaluyu, AKP Yayan Suharyana, mengaku telah menerima laporan dan sementara ini ada dua orang santriwati yang menjadi korban.
"Ya betul itu telah terjadi pelecehan di kawasan Desa Sukaluyu penanganan lebih lanjut oleh Polres. Tahu kasus ini dari laporan masyarakat," ujar Yayan.
Yayan mengatakan, kasus ini dilimpahkan ke Polres Cianjur karena korban masih di bawah umur. Meski begitu, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Polres mengenai perkembangan kasusnya.
"Informasi awal bahwa korban ada dua orang yaitu yang satu sudah menikah dan yang satu lagi belum," ucapnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait