PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Ratusan warga di Dukuh Krajan, Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, mengungsi, setelah terjadi bencana tanah longsor, kemarin malam Minggu (23/10/2022).
Warga mengungsi akibat rumah-rumah mereka terancam bencana tanah longsor dari Gunung Banyon, lereng Pegunungan Wilis.
Setidaknya 260 jiwa dari 80 kepala keluarga (KK) mengungsi ke tiga titik yaitu di rumah Kepala Desa Talun, SDN 1 Talun, dan masjid setempat.
Pantauan dilokasi, material longsor menutupi jalan di perkampungan warga. Lumpur setinggi lebih kurang 5 centimeter dan batu-batu menutupi badan jalan hingga tidak bisa dilewati. Bahkan ketinggian titik longsor dari atas hingga ke bawah memiliki panjang lebih dari 500 meter.
Petugas dan warga sekitar nampak membersihkan sejumlah akses jalan untuk sekadar melakukan evakuasi barang berharga dan hewan ternak yang tertinggal.
Sedangkan di tempat pengungsian, petugas menyiapkan peralatan tidur seadanya untuk para pengungsi, mulai dari karpet hingga selimut.
Menurut Hadi Susanto Koordinator TRC BPBD Ponorogo bahwa lokasi longsoran merupakan daerah rawan bencana atau kategori zona merah.
“Lokasi longsor masuk zona merah, karena sebelumnya sudah terjadi retakan pada tanah,” kata Hadi.
Selain itu, masih menurut Hadi, bahwa intensitas hujan yang tinggi bisa jadi pemicu terjadinya bencana longsor kemarin malam itu.
“Hujan terjadi terus menerus diwilayah setempat, sehingga dimungkinkan menjadi pemicu terjadi longsor,” jelasnya.
Lanjutnya, bahwa bencana tanah longsor yang terjadi pada Minggu malam kemarin tidak sampai mengakibatkan korban jiwa, serta mengenai rumah. Warga diminta tetap berada di pengungsian untuk sementara waktu.
“Warga yang rumahnya terancam longsor, untuk tetap bertahan di pengungsian, karena dikawatirkan akan terjadi longsor susulan,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait