JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Indonesia memang punya banyak suku bangsa dengan beragam cerita rakyatnya. Diantara salah satunya dari Kalimantan Tengah yakni cerita Hantuen.
Dikutip dari situs warisanbudaya.kemdikbud, cerita rakyat hantuen ini berasal dari Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Kalteng.
Hantuen menurut masyarakat Kalteng adalah hantu jadi-jadian. Cerita ini menceritakan tentang pernikahan yang terjadi antara seorang gadis cantik jelita bernama Tapih dengan Antang Taung seorang pemuda yang sebenarnya merupakan jelmaan dari binatang landak.
Masyarakat Kalteng mempercayai, orang yang mempunyai darah hantuen akan memiliki kemampuan gaib dapat mengubah diri menjadi hantu jadi-jadian yang disebut hantuen.
Pada siang hari, hantuen menjadi manusia seperti biasa. Namun, pada malam hari mereka akan mengubah dirinya menjadi hantu tanpa tubuh yang kegemaranya menghisap darah anak yang baru lahir serta darah ibu anak itu.
Namun, apa yang dilakukan itu luar keinginan mereka. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, orang hantuen yang asli sudah tidak ada. Yang ada hanyalah keturunannya yang sudah kimpoi dengan manusia biasa.
Bahkan, menurut penduduk di aliran Sungai Kahayan legenda itu dianggap pernah terjadi. Untuk memperkuat kebenaran legenda itu, mereka dapat menunjukan jalan yang dibuat oleh pemuda jelmaan dari binatang angkes itu.
Pembuatan jalan itu dimulai dari Baras Semanyang. Pekerjaan mereka mula-mula mengalami gangguan makhluk gaib. Setiap kali para pekerja pulang, gubuk tempat istirahat mereka selalu dimasuki orang asing dan bekal makanan mereka telah habis dicuri.
Hingga suatu hari, mereka menemukan akal. Mereka sepakat untuk berbuat seolah-olah meninggalkan gubuk saat bekerja, tetapi sebenarnya mereka bersembunyi di balik semak yang tak jauh dari tempat itu. Dari tempat persembunyian, tiba-tiba mereka melihat seekor Binatang Angkes (sejenis landak) menaiki tangga gubuk.
Setiap masuk ke dalam gubuk, binatang itu menggoyang-goyangkan tubuhnya, dan secara ajaib berubah menjadi seorang pemuda yang tampan.
Melihat hal itu, para pekerja langsung meringkusnya. Pemuda jadi-jadian itu ditangkapnya. Saat ditangkap, ia minta ampun agar dilepaskan dan berjanji akan membantu para pekerja membuat jalan. Akhirnya, permintaan itu diluluskan oleh mereka.
Pemuda jelmaan binatang angkes itu dapat menyelesaikan pembuatan jalan yang cukup panjang tersebut hanya dalam waktu tiga hari saja.
Jalan itu pun bernama Langkuas, yang terletak di antara Baras Semanyang dan Sepang Simin.
artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul: Legenda Hantuen, Cerita Rakyat Kalteng Tentang Manusia yang Menikah dengan Jelmaan Landak
Editor : Putra
Artikel Terkait