PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Momen lebaran Idul Fitri biasanya warga yang di perantauan selalu menyempatkan untuk pulang kampung. Mereka pulang sekedar untuk melepas rindu dan sebagai ajang silaturahmi dengan keluarga. Namun, ternyata tidak semua bisa berlebaran dikampung halaman, seperti halnya yang tengah belerja berada di luar negeri.
Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) ini tidak bisa mudik dengan alasan karena terikat perjanjian kerja atau kendala lain. Akan tetapi tidak mengurangi biasanya momen lebaran dengan berbagai kegiatan.
Selain menggelar acara silaturahmi bersama para pekerja asal Indonesia yang lain, juga menyempatkan untuk melakukan video call atau telepon.
"Saya mengucapkan selamat lebaran lewat video call untuk keluarga yang ada di rumah," kata Silvya Ariesta, pekerja migran asal Ponorogo yang berada di Singapura.
Dia dan teman lainnya sesama pekerja migran di Singapura mengaku juga bisa melaksanakan salat Ied. Tempatnya bisa dilakukan di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura maupun di masjid terdekat.
"Bagi yang ada di luar negeri, khususnya Singapura. Momen lebaran digunakan untuk salat Ied dan halal bi halal di kedutaan," terangnya.
Masih menurut Silvya, dalam perayaan Lebaran Idul Fitri tahun ini, dirinya juga sengaja melakukan open house. Dia mengundang teman yang ada di Singapura untuk merayakan lebaran dengan makan-makan bersama.
"Saya sudah mempersiapkan menu khas lebaran ini, sejak dua hari yang lalu. Tidak bisa pulang kampung, setidaknya rindu ini terobati dengan berkumpul teman seperjuangannya di luar negeri saat lebaran ini," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait