"Saya menyelaminya dengan mendalam dan berlatih meditasi, tetapi saya terus berganti agama setiap beberapa bulan sampai sekitar tiga tahun yang lalu ketika saya menjadi non-Muslim," katanya.
Ketika ia memeluk Islam, Anggi tidak langsung mempercayainya begitu saja. Ia terus belajar dan memverifikasi apakah pilihannya itu benar.
Salah satu cara yang ia lakukan untuk menemukan kebenaran tentang Allah adalah dengan mempelajari sejarah keberadaan Nabi Isa Alaihissallam. Tokoh ini diyakini oleh tiga agama: Islam, Kristen, dan Yahudi.
Selama studinya, Anggi menemukan bahwa ketiga agama monotheis ini memiliki klaim-klaim sendiri dan menempatkan Isa dalam posisi yang berbeda berdasarkan apa yang mereka yakini dari masa lampau hingga sekarang.
"Setiap agama monotheis, Islam, Kristen, dan Yahudi, memiliki klaim-klaimnya sendiri," katanya.
Akhirnya, Anggi mencapai titik di mana ia mempelajari isi kitab suci, Al-Quran. Ia menemukan banyak kebenaran dalam Islam, seperti keyakinan bahwa tidak ada ilah yang layak disembah kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Wallahu a'lam bisshawab.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait