Guna menghindari dampak negatif tersebut, Karina menyarankan agar anak-anak usia di bawah dua tahun lebih banyak bergerak dan melakukan eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.
"Misalnya merangkak, berjalan, melompat, merasakan sensasi kasar-halus, cair-padat-gel, basah-kering," ungkapnya.
Jika anak sudah terlanjur kecanduan gadget dan game online, Karina menyarankan orang tua untuk membawa anak ke psikolog untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
“Penanganan bisa berupa modifikasi perilaku, hypnotherapy, cognitive restructuring, atau metode lain yang sesuai dengan kebutuhan anak,” pungkasnya.
Dalam menghadapi era digital, peran orang tua sangat penting dalam mengawasi dan membimbing penggunaan gadget oleh anak-anak.
Pendekatan yang bijak dan pengawasan yang tepat, dampak negatif dari penggunaan gadget dapat diminimalkan, sehingga anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan seimbang.
Editor : Putra
Artikel Terkait