PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Dusun Banyuripan, Desa Duri, Kecamatan Slahung, Ponorogo, menjadi salah satu perkampungan yang terletak di wilayah kering dan di atas bukit, sedang menghadapi krisis air bersih yang disebabkan oleh kemarau panjang.
Kondisi ini telah memberikan dampak besar pada kehidupan sehari-hari puluhan warga yang tinggal di dusun tersebut.
Sebanyak 45 kepala keluarga (KK) di Dusun Banyuripan harus mengandalkan sumber air yang sangat terbatas. Mereka bahkan harus bersabar menunggu hingga satu jam hanya untuk mendapatkan satu ember air bersih.
Musim kemarau mengakibatkan sumber-sumber air di sekitar dusun hanya menyisakan 3 yang masih meneteskan air.
Salah satu warga setempat, Inem (58), mengungkapkan bahwa kondisi seperti ini sudah terjadi beberapa bulan belakangan.
"Sudah 4 bulan ini kami mengalami krisis air bersih, khususnya di dusun kami. Cuma mengandalkan sumber air yang masih tersisa, meski sangat terbatas,," katanya.
Bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo menjadi harapan utama warga dalam mengatasi kesulitan ini. Dimana BPBD sering melakukan droping air bersih sebanyak dua kali dalam seminggu dalam beberapa waktu terakhir.
Editor : Putra
Artikel Terkait