Mereka sangat menghormati hutan dan segala isinya, meyakini bahwa pohon memiliki jiwa dan perasaan seperti manusia. Oleh karena itu, mereka menjalani kehidupan mereka dengan penuh rasa hormat terhadap alam.
Menurut informasi yang dihimpun dari situs Survival International, perkiraan jumlah suku Hongana Manyawa yang masih tinggal di pedalaman hutan Pulau Halmahera berkisar antara 300 hingga 500 orang. Sayangnya, sebagian besar wilayah mereka telah dialokasikan untuk perusahaan pertambangan.
Proyek pertambangan nikel ini merupakan bagian dari rencana Indonesia untuk menjadi produsen utama baterai mobil listrik dengan mengeksploitasi sumber daya nikel dan mineral lainnya.
Akan tetapi, ini berdampak serius pada suku Hongana Manyawa yang berjuang untuk mempertahankan hidup tradisional mereka serta melindungi hutan yang mereka anggap sebagai rumah mereka.
Editor : Putra
Artikel Terkait