JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Doa jeda shalat tarawih berikut ini perlu untuk diamalkan umat Muslim. Shalat sunnah muakkad satu ini, merupakan shalat yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan.
Menurut Jayana (2018), dalam bukunya yang berjudul Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati, shalat tarawih merupakan shalat sunnah yang dikerjakan dengan 8 rakaat (4 salam), 10 rakaat (5 salam), atau 20 rakaat (10 salam). Ditambah dengan shalat witir 3 rakaat.
Di dalam buku Seri Fiqih Kehidupan 3: Shalat, karya Sarwat menjelaskan para ulama sepat jika di sela-sela shalat tarawih disyariatkan untuk duduk beristirahat.
Adapun, mengenal hal itu hikmah dari duduk istirahat biasanya karena imam memperlama bacaan ayat-ayat Al-Qur'an dalam posisi berdiri. Agar tidak terlalu lelah, setiap empat rakaat disunnahkan untuk duduk istirahat sejenak.
Doa Jeda Shalat Tarawih
Di saat duduk istirahat sejenak, Muslim disunnahkan untuk mengamalkan beberapa bacaan surat. Dikutip dari berbagai sumber, Selasa (19/3/2024), berikut doa jeda shalat tarawih.
1. Membaca Kalimat Syahadat
Kalimat syahadat bisa diucapkan 1-3 kali.
Arab:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله
Latin:
Asyhadu an laa ilaaha illallahu.
Artinya:
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah.”
2. Membaca Istighfar Istighfar ini bisa dibaca 1-3 kali.
Arab:
أَسْتَغْفِرُ اللهَ Latin: Astagfirullah hal ‘adzim.
Artinya:
“Aku memohon ampun kepada Allah.” 3. Doa Meminta Ampunan
Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْم تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَاكَرِيْم Latin: Allahumma innaka ‘afuwwun karim, tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ani yaa kariim.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permohonan maaf, maafkanlah hamba yang Maha Mulia.”
3. Doa Memohon Ridho dan Surga Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Arab:
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُبِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ
Latin:
Allahumma inna nas-aluka ridloka wal jannata wa na’u dzubika min sakhathika wan-naar.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya kami memohon rida-mu dan surga, dan kami berlindung dari murka-Mu dan siksa neraka.” Doa Setelah Shalat Tarawih Setelah melaksanakan shalat tarawih, Muslim disunnahkan untuk membaca doa kamilan atau doa setelah tarawih.
Berikut bacaanya:
Arab:
اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Latin:
Allahummaj’alna bil iimaani kaamiliin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lush-shalati hafidhin. Wa liz-zakaati faa ‘iliin. Wa lima ‘indaka thaalibin. Wa li’afwika raajimiin. Wa biil hudaa mutamassikiin. Wa ‘anil-laghwi mu’ridliin. Wa fid-dunyaa zaa hidiin. Wa fil aakhiraati raaghibiin. Wa bil qadlaa-i raadliin. Wa lin na’a-i syaakiriin. Wa ‘alal balaa-i shaabiriin. Wa tahta lawaa-i muhammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama yaumal qiyaamati saa iriin. Wa ilaal hawdli waa ridiin. Wa ilal jannati dakhiliin. Wa minan-naari naajiin. Wa ‘alaa saaril karaamati qaa ‘idiin. Wa min huurin ‘iinin mutazawwijiin. Wa min sundusin wa istabraqin wa diibaajin mutalabbisiin. Wa min tha’aamil jannati aakiliin. Wa min lebanon wa ‘asalin mushaffin syaarimiin. Bi akwaa bin wa-abaariiqa wa ka’sin min maa’iin. Ma’alladzina an’amta ‘alaihim minan-nabiyyiina wash-shiddiiqiina wash-syuhadaa-i wash-shaalihiin. Wa husna uulaa-ika rafiiqaa. Dzalikal fadllu min-allahi wa kafaa billahi ‘aliima. Allahumma aj’alna fii haadzihil-laylatisy-syahrisy-syariifatil mubaarakato minas-su’adaa-il maqbuuliin. Wa laa taj’alnaa minal asyqiyaa-il mardudin. Wa shallallahu ‘ala sayyidinaa muhammadin wa aalihi wa shahbihi ajma’iin. Bi rahmatika yaa arhamarraahimiin. Wal hamdulillahi rabbil ‘alaamiin.
Artinya:
“Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qada-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”
Demikian ulasan mengenai doa jeda shalat tarawih. Semoga bermanfaat!
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait