PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Akibat rusaknya bangunan SDN 2 Karangpatihan yang ada di Kecamatan Pulung, Ponorogo, sejumlah siswa sejak setahun yang lalu harus belajar di ruang kelas sementara atau kelas darurat.
Bangunan ruang kelas darurat ini cuma terbuat dari triplek dan terbagi jadi 3 ruang dengan masing-masing berukuran 3 x 3 meter yang dibangun di halaman sekolah.
Dulunya kelas darurat ini merupakan sumbangan dari donatur, karena tiga ruang kelas SDN 2 Karangpatihan sudah tidak bisa ditempati. Adapun ruang kelas darurat ini menampung untuk siswa kelas 2 dan 3.
"Sebenarnya tidak nyaman, namun mau bagaimana lagi, ya dibuat nyaman," kata Nita, salah satu guru 2 di SDN 2 Karangpatihan.
Lanjutnya, Nita menambahkan bahwa meski kondisi di ruang kelas darurat, panas, Ia dan guru-guru lain berusaha untuk membuat para siswa nyaman.
"Kami melakukan berbagai hal agar para siswa bisa nyaman, senang, dan betah meski di ruang kelas darurat," terangnya.
Masih menurut Nita, bahwa didalam kelas darurat ini sangat panas dan berdebu, apalagi kalau pas musim kemarau seperti sekarang ini. Namun untuk kegiatan belajar mengajar, tetap bisa berjalan.
"Rencananya tahun 2025 nanti, akan ada perbaikan atau rehab total bangunan sekolah," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait