PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Nasib siswa SDN 2 Karangpatihan, yang ada di Kecamatan Pulung, Ponorogo hingga kini juga belum jelas. Dimana mereka masih saja harus rela belajar di ruang kelas darurat.
Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Ponorogo mengakui, jika sebagian besar bangunan SDN 2 Karangpatihan, rusak dan tidak layak digunakan.
Dari semua ruang kelas, cuma satu ruang kelas 6 dan ruang guru, yang bisa ditempati, sedangkan sisanya, tiga kelas dikosongkan, lalu dua kelas dipakai meski kondinya memprihatinkan.
"Di SDN 2 Karangpatihan ada beberapa ruang kelas yang tidak layak," kata Kepala Dindik Ponorogo, Nurhadi Hanuri.
Lanjutnya, Nurhadi menambahkan bahwa jika ada anggapan kalau SDN 2 Karangpatihan, kurang perhatian tidaklah benar. Dimana, sejak tahun 2022, Pemkab telah memberikan anggaran ratusan juta untuk perbaikan.
"Sudah kita pantau sejak tahun 2022 lalu. Sudah kita rencanakan perbaikan, tetapi karena keterbatasan anggaran, akhirnya perbaikan belum selesai," terangnya.
Masih menurut Nurhadi bahwa pihaknya akan mengupayakan anggaran perbaikan SDN 2 Karangpatihan Pulung paling cepat di P-APBD 2024 dan paling lambat di anggaran 2025.
"Kerja sama dengan ahli konstruksi sangat penting untuk memastikan ruang kelas yang dibangun nantinya," pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait