PONOROGO, iNewsPonorogo.id - Bagi para pecinta kuliner bakso, di Ponorogo ada penjual bakso namun dengan bahan yang tidak biasa, yaitu berbahan dasar porang.
Sebagian orang, porang adalah jenis umbi umbian yang sulit untuk di buat makanan karena memiliki getah yang bikin gatal.
Ditangan Muth Mainah, warga Desa Pulung, Ponorogo, porang yang merupakan komoditas ekspor tersebut, ternyata bisa disulap menjadi bakso yang lezat.
Dengan ketekunan yang mendalam saat melakukan penelitian dan uji coba sebanyak 18 kali, tepung dari porang berhasil di buat menjadi bakso.
Adapun untuk proses membuat bakso porang dirinya terlebih dahulu mengupas dan memotong porang menjadi potongan kecil-kecil.
Setelah itu, potongan porang diendapkan selama 24 jam untuk menghilangkan getah yang dapat menyebabkan gatal. Lalu porang berubah menjadi gel yang siap diolah. Untuk menjadi bakso, gel porang kemudian dicampur dengan daging sapi.
Hasilnya, bakso yang tidak hanya lezat tetapi juga aman dikonsumsi tanpa menimbulkan rasa gatal.
“Bakso porang sangat cocok sebagai menu diet karena rendah karbohidrat,” kata Muth Mainah.
Respon masyarakat terhadap bakso porang, sebenarnya tidak jauh beda dengan bakso pada umumnya.
“Kalau rasa hampir sama dengan bakso pada umumnya. Jelas tidak merasakan gatal sama sekali,” pungkas Sindi salah satu penikmat bakso porang.
Satu porsi bakso porang dijual dengan harga Rp15 ribu. Sedang yang berupa bakso frozen dijual seharga Rp50 ribu per 500gram.
Inovasi penggunaan porang ini tidak hanya memberikan variasi dalam menu bakso, tetapi juga membuka peluang bagi para ibu rumah tangga untuk mengembangkan kreativitas dalam bidang kuliner.
Editor : Putra
Artikel Terkait
