PONOROGO, iNEWSPonorogo.ID - Padepokan Nurul Tauhid yang ada di Desa Kunti, Kecamatan Sampung, Ponorogo tengah jadi sorotan, usai warga melakukan aksi demonstrasi dan penutupan padepokan pimpinan Farid.
Sekilas padepokan yang berada dipinggir hutan dan jauh dari perkampungan tersebut, tidak nampak bangunan yang terlihat berbeda. Kemudian disudut-sudut dinding terpampang berbagai foto atau poster para tokoh agama, bahkan ada juga foto sosok gaib yang dikenal sebagai penguasa laut selatan.
Selain itu juga ada berbagai perabotan rumah milik pimpinan padepokan. Kemudian kondisinya juga nampak bersih dan terawat.
Menurut Misno salah satu pengikut yang juga penunggu padepokan mengungkapkan bahwa dirinya datang kesini dengan tujuan untuk berobat.
“Datang kesini untuk berobat. Aktifitasnya ya cuma tahlilan, terus ya bareng-bareng,” katanya.
Lanjutnya, Misno menambahkan bahwa ada di padepokan tidak ada aktifitas yang dianggap menyimpang, hanya sebatas berdoa untuk penyembuhan bagi yang datang berobat.
“Cuma doa bersama-sama, tidak satu-satu. Kalau ada orang 5 ya berlima. Dulu banyak, setelah sembuh ya pulang,” terangnya.
Banyak informasi bahwa di padepokan ini juga terjadi peristiwa penganiayaan, bahkan ada yang diperas dengan dimintai sejumlah uang.
“Pernah ada yang aniaya dan didenda Rp15 juta. Sangking takutnya sampai berhutang kesana kesini,” pungkas Kamit, salah satu warga.
Dari informasi warga bahwa padepokan Nurul Tauhid ini sudah bertahun-tahun berdiri. Namun sejak awal juga tidak jelas tujuan keberadaannya. Ada yang menyebut jika merupakan tempat pengobatan alternatif.
Editor : Putra
Artikel Terkait