Akan tetapi, seperti halnya bintang, bulan juga terbenam pada pagi hari. Ketika itu ia yakin bulan juga tidak layak disebut tuhan. Bulan ialah salah satu benda langit yang diciptakan.
اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًاۙ وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍۢ بِاَمْرِهٖٓ ۙاَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْاَمْرُۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
"Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan Bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam," Surah Al A’raf Ayat 54.
Ayat ini secara tegas menginformasikan bahwa langit, Bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang merupakan ciptaan Allah Azza wa jalla. Sebagai makhluk, semua benda langit tunduk pada hukum yang telah ditentukan-Nya, patuh pada norma-norma yang ditetapkan-Nya.
Bulan merupakan benda langit, sebagaimana benda-benda angkasa lainnya yang terbit dan terbenam. Fenomena seperti ini sebenarnya merupakan sesuatu yang secara alamiah terjadi pada semua benda angkasa.
Seperti diketahui, bulan tidak memiliki cahayanya sendiri. Cahaya yang seolah-olah berasal darinya merupakan pantulan dari cahaya matahari.
Editor : Putra