get app
inews
Aa Read Next : Wapres Prihatin Konflik PBNU dengan PKB, Siap Jadi Juru Damai, Saya Ikhlas dan Sangat Bersedia

Sosok Joko Tingkir, Leluhur Gus Dur yang Namanya Viral Jadi Lirik Lagu

Rabu, 24 Agustus 2022 | 06:10 WIB
header img
Joko Tingkir disebut sebagai leluhur dari Presiden ke-RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. FOTO/IST

Sejak diasuh Ki Ageng Tingkir, Mas Karebet lebih dikenal dengan nama Joko Tingkir. Sebagai putra Kebo Kenanga yang menikah dengan Nyi Ageng Pengging, di dalam tubuh Joko Tingkir mengalir darah penguasa Majapahit.

Berbagai sumber menyebut,  Kebo Kenongo, ayah Joko Tingkir  merupakan putra Raja Andayaningrat atau Jaka Sengara, penguasa Pengging yang berjuluk raja buaya.

Pernikahan Andayaningrat dengan putri Pambayun Raja Brawijaya (Raja Majapahit) melahirkan putra yang diberi nama Kebo Kenanga. Sumber sejarah lain menyebut Kebo Kenanga memiliki saudara tua laki-laki yang bernama Kebo Kanigoro.       

Konon Kebo Kanigoro kemudian moksa setelah bertapa di sekitar kawah Gunung Merapi. 

Joko Tingkir kemudian menjadi menantu Trenggana, Sultan Demak (1505-1513 dan 1521-1546). Dari pernikahannya dengan Ratu Mas Cempaka, ia dikaruniai seorang putra bernama Pangeran Benowo atau Pangeran Benawa.

Kesuksesan karier politik Joko Tingkir dimulai dari perseteruannya dengan Adipati Jipang Panolan (sekarang Cepu Blora), Aryo Penangsang atau Arya Penangsang. Dibantu Ki Ageng Pemanahan, Juru Mertani, Ki Panjawi dan Danang Sutawijaya, Joko Tingkir berhasil menghabisi Arya Penangsang.

Sejak tumpasnya Arya Penangsang, Joko Tingkir muncul sebagai Raja Pajang, yang kekuasaanya menggantikan Kesultanan Demak. Dalam buku Kerajaan Islam Pertama di Jawa, Tinjauan Sejarah Politik Abad XV dan XVI, peneliti asing H.J de Graaf dan Th.G.Th. Pigeaud menyebut, dengan berakhirnya keluarga raja Demak cabang Jipang, mulailah Pajang memegang kekuasaan tunggal.

“Maka berdirilah kerajaan pedalaman yang pertama di Jawa Tengah sebelah selatan, yang kemudian berkembang menjadi kekuatan politik besar selama berabad-abad”. Sejak munculnya Kerajaan Pajang, pusat kekuasaan politik Jawa yang sebelumnya di wilayah pesisir Demak dan Surabaya, bergeser ke pedalaman.

Editor : Putra

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut