MATARAM, iNews.id - Kepala SMP 14 Mataram Lina Yeti Budiasih menceritakan kronologi penyerangan puluhan siswa SMP 14 Mataram ke SDN Model pada Jumat (2/9/2022). Peristiwa itu diduga dipicu mobil orang tua murid SDN Model masuk halaman sekolah saat siswa sedang menggelar imtaq.
Dia membantah informasi mengenai provokasi guru sehingga ratusan murid SMPN 14 melakukan perusakan. Aksi siswa SMP itu disebut spontanitas. Jumlah siswa SMPN 14 Mataram yang mencapai 860 orang tidak tertampung di sekolah itu. "Ini murni aksi spontanitas. Nggak ada guru atau pihak sekolah yang menyuruh. Apalagi memprovokasi," kata Lina kepada wartawan di Mataram.
Lina Yeti Budiasih meyatakan, hampir setiap hari murid-muridnya kerap melakukan kerusuhan di sekitar sekolah. Bahkan, hampir 50 persen muridnya berasal dari keluarga tak utuh alias "broken home".
Dia menyayangkan sikap anak muridnya yang melakukan kekerasan dan perusakan sekolah SDN Model. Lina yang mengaku baru menjabat menceritakan bagaimana kondisi siswanya pascapandemi yang memaksa mereka belajar dari rumah. Kebiasaan selama setahun lebih belajar di rumah, berdampak negatif terhadap perilaku anak.
Editor : Putra