TIRAWA, iNewsPonorogo.id - Mungkin tidak banyak orang tahu bahwa ada perspektif keilmuan yang menyebut bahwa Kiribati dianggap sebagai tempat matahari terbit pertama kali.
Dimana Kiribati merupakan satu negara kecil yang dikelilingi laut biru terdiri dari 33 pulau di Samudera Pasifik,
Walaupun keyakinan bahwa Bumi bulat dan berputar, sebenarnya tidak ada matahari terbit pertama.
Menurut Cameron Hummels, sarjana astrofisika teoretis di Caltech, bahwa di planet kita yang berputar dan bulat, matahari merayap tanpa henti di atas cakrawala.
Untuk melacak waktu, manusia membuat sistem pengatur waktu yang disepakati secara global, termasuk zona waktu dan garis penanggalan internasional. Ini untuk menandai garis di Bumi di mana satu hari berakhir dan hari berikutnya dimulai. “Jadi matahari terbit 'pertama' yang disepakati terjadi pada garis penanggalan internasional,” kata Hummels dikutip dari laman Live Science.
Garis penanggalan internasional melewati tengah Samudra Pasifik, sebagian besar sepanjang garis bujur ke-180. Meskipun sebagian besar merupakan garis lurus, ada beberapa titik yang menyimpang untuk menghindari pemisahan suatu negara menjadi dua zona waktu, atau karena alasan politik dan ekonomi.
Misalnya, garis penanggalan internasional menjorok hampir 3.200 kilometer ke timur di sekitar Kiribati, kumpulan pulau yang terletak di garis khatulistiwa. Kiribati memiliki zona waktu paling awal di Bumi, UTC +14. “Jadi, hampir sepanjang tahun, seperti di dekat ekuinoks, Kiribati mendapatkan matahari terbit pertama di hari itu,” kata Hummel.
Secara khusus, tempat itu adalah pulau tak berpenghuni paling timur di Kiribati, yaitu Pulau Milenium yang dikenal sebagai Pulau Caroline. Pulau yang juga disebut Millennium Island sering kali menjadi tempat pertama di Bumi yang menyambut matahari.
Editor : Dinar Putra