JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Banyak kisah tentang seorang yang menjadi pengamal sholawat. Sholawat sejatinya merupakan salah satu bacaan doa yang dianjurkan untuk diamalkan.
Sholawat merupakan sarana pembawa keberkahan dalam hidup dan berbagai macam fadilah lainnya. Anjuran membaca sholawat bahkan telah termaktub di dalam Al Quran. Allah Swt., berfirman:
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا
“Allah dan para malaikatnya itu selalu bersalawat untuk Nabi Muhammad. (Karena itu), wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kalian juga membaca shalawat dan salam untuk Nabi.” (QS. Al-Ahzab: 56).
Salah satu sholawat yang mengandung fadhilah besar jika diamalkan dan memiliki pahala luar biasa adalah Sholawat Fatih. Sholawat ini disebut juga dengan sholawat Al Fatih, yang disusun oleh Al- Arif Al-Kabir Sayyid Muhammad Al-Bakri.
Beberapa keistimewaan dari sholawat ini adalah karena tidak adanya penyimpangan dari ayat atau kandungan Al Quran dalam sholawat ini.
Kendati demikian, perlu diingat adalah bahwa sholawat ini bukan bagian dari Al Quran.
Syeikh Ahmad Tijani ra sendiri juga belum pernah memberikan pernyataan sedikitpun bahwa sholawat Fatih ini adalah sebagian dari Al Quran, Hadits qudsi, Kitabullah ataupun wahyu kenabian.
Beliau juga belum pernah menyatakan bahwa Sholawat ini memiliki keutamaan yang melebihi Al Quran atau bahkan melebihinya. Syeikh Ahmad Tijani menegaskan bahwa tidak ada kalam yang melebihi Al Quran.
Disebutkan oleh banyak ulama bahwa bahwa sholawat Fatih mampu menyamai 10.000 kali membaca sholawat nabi biasa.
Editor : Putra