JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Ada berbagai peristiwa seseorang tiba-tiba mendapat hidayah, seperti halnya yang terjadi pada pria bernama Yakub Pasaribu. Seorang suami dan ayah dari dua anak ini akhirnya menjadi mualaf hingga satu keluarganya, memeluk agama Islam.
Perjalanan menjemput hidayah Islam ini bermula saat Yakub mendapat sebuah pesan lewat mimpi. Pesan itu seperti suara yang terus-menerus didengar hingga terngiang di pikirannya.
"Awalnya itu saat saya mualaf semua berawal dari mimpi. Terkadang orang banyak menafsirkan mimpi itu bermacam-macam. Saya bermimpi semacam ada suara. Suara itu yang membimbing saya," ungkapnya seperti dikutip dari kanal YouTube Ngaji Cerdas.
Suara itu seperti membimbingnya untuk berpikir ulang apakah dirinya akan terus hidup dengan kondisi seperti saat ini. Bahkan lewat mimpi, dirinya melihat kobaran api di neraka dan salah satu anggota keluarganya ikut terbakar.
"Sampai suara itu ngajari saya, 'Kamu enggak capek hidup seperti ini? Mau sampai kapan begini?' Saya waktu itu kurang nangkap tuh bahasa itu apa, terus kenapa suara itu ngajarin begitu. Apa yang terjadi ini," ujarnya.
Yakub makin setelah mendapat petunjuk melihat suasana yang begitu nyaman saat orang-orang sholat berjamaah.
"Pas dagang di Tanjung Priok, saya lihat tuh orang-orang pas waktu magrib kok kayaknya enak mereka berjamaah sholat, sedangkan saya sendirian," ucapnya.
Yakub sendiri pun tidak tahu apa yang terjadi. Tiba-tiba kakinya melangkah ke masjid hingga mengikuti gerakan sholat. Meski tidak paham gerakan dan bacaan namun hatinya seakan bergetar hebat.
"Terus masuk ke masjid, semua gerakan sholat saya ikuti. Walaupun saya belum paham bacaannya apa, sampai ketika getaran di hati itu mulai," katanya.
Salah satu alasan kuat yang mendasari akhirnya mantap menjadi mualaf adalah memahami gerakan sholat. Dimana hal tersebut sebagai bentuk hubungan manusia kepada Tuhan. Apalagi ketika bersujud kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
"Posisi sebagai hamba ketika waktu sujud itu, 'Ah ini nih yang klik buat hati saya.' Kita sebagai manusia itu kan hamba, harus menyembah kepada siapa kita menyembah," ungkapnya.
"Ketika sholat, di situlah indahnya seluruh gerakannya, sujudnya rukuknya. Kita paham jika Zat Yang Maha Agung kita manusia ciptaan-Nya kita harus sering-sering itu bersujud," pungkasnya.
Editor : Putra