Sebagai tanggapan, Benny mengatakan kepada para Pekerja Migran Indonesia agar tidak takut untuk kembali ke tanah air. Dia menyarankan agar mereka disiplin dalam menabung selama bekerja di Korea Selatan untuk menjadi modal di masa depan.
Menurut Benny, menjadi Pekerja Migran Indonesia bukanlah sesuatu yang berlangsung selamanya. Dia mengungkapkan keterkejutannya terhadap orang yang sudah 27 tahun bekerja di Korea Selatan. Meskipun gaji di Korea tinggi, dia berpendapat bahwa dengan disiplin dalam menyimpan sebagian pendapatan mereka selama bekerja di Korea untuk digunakan sebagai modal usaha di masa depan, dan dengan membawa pengetahuan yang mereka peroleh di Korea ke negara mereka, banyak yang dapat sukses.
Dia menyebut bahwa catatan menunjukkan bahwa ada banyak contoh tokoh yang inspiratif yang berasal dari Korea Selatan. Sebagai contoh, saat ia mengunjungi Ansan Migrant’s Counseling Support Center, ia mendengar tentang Pekerja Migran Indonesia bernama Waryono, yang berasal dari Kendal, dan telah sukses di kampung halamannya dengan memiliki usaha seperti Ansan Mart, Bengkel Ansan, dan Restoran Ansan, bahkan anaknya dinamai Ansan. \
Benny merasa hal ini sangat menginspirasi dan menunjukkan bahwa banyak pekerja migran yang sukses dengan disiplin dalam menabung dan merencanakan masa depan mereka.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta