JAKARTA, iNewsPonorogo.id - Perang Badar merupakan momen bersejarah bagi umat Islam yang dianggap sebagai tonggak kejayaan. Dalam ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa peristiwa Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah, ketika umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa.
Perang Badar yang dipimpin oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam menjadi awal dari bangkitnya umat Islam. Peristiwa ini juga merupakan pertolongan dari Allah Subhanahu wa ta'ala yang menegaskan bahwa kaum Muslimin tidak sekadar kelompok yang tak berarti.
Saat Perang Badar terjadi, jumlah kaum Muslimin hanya 314 orang dengan persiapan yang amat terbatas. Di sisi lain, kaum kafir Quraisy yang mereka hadapi berjumlah 1.000 orang dengan persiapan perang yang amat matang.
"Hanya ada 314 orang Muslim yang bersiap menghadapi 1.000 orang kafir Quraisy. Persiapan mereka sangat sederhana. Bahkan, banyak sahabat yang tidak menggunakan baju besi untuk peperangan besar. Beberapa dari mereka hanya membawa tombak, beberapa pedang, dan hanya 5 hingga 6 anak panah, padahal minimal dibutuhkan 150 anak panah untuk pertempuran," papar Ustadz Khalid Basalamah, seperti yang dilansir dari saluran resmi YouTube-nya, Khalid Basalamah Official, pada Senin (1/11/2021).
Pertempuran dimulai dengan pertarungan individu, di mana Aswad bin Abdul Asad Al-Makhzumi menjadi penantang pertama dari kaum kafir Makkah. Dia meninggalkan barisan pasukannya dan maju ke tengah lapangan di antara dua pasukan yang bertentangan.
Tantangan ini dijawab oleh Hamzah bin Abdul Muththalib yang segera maju menghadapinya. Ketika keduanya bertemu, Hamzah dengan tegas menyerang Aswad menggunakan pedangnya. Dalam pertarungan ini, Hamzah berhasil mengalahkan Aswad setelah melukai salah satu kakinya hingga darah mengalir dan akhirnya Aswad tersungkur di dekat sumur kaum Muslimin.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta