Setelah kehilangan ketiga tokoh utama mereka, kaum Quraisy merasa sangat terpukul. Mereka bersiap untuk menyerang, tetapi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam justru memerintahkan umat Muslim untuk duduk dan membiarkan kaum Quraisy menyerang terlebih dahulu.
Strategi yang tak biasa itu membuat kaum Quraisy terheran-heran. Namun, tanpa ragu, mereka melanjutkan serangan. Dampaknya, hanya satu orang Muslim yang tewas dalam pertempuran itu, sementara banyak dari kaum Quraisy yang gugur.
Peristiwa mukjizat lainnya adalah para malaikat ikut terjun ke medan pertempuran atas izin Allah Subhanahu wa ta'ala. Hal itu dijelaskan dalam Surah Al Anfal Ayat 9–10.
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
Artinya: "(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: 'Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan 1.000 malaikat yang datang berturut-turut." (QS Al Anfal: 9)
وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya: "Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS Al Anfal: 10)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta