Hepatitis misterius, kata Prof Beri, sapaan akrabnya, saat ini penyebabnya masih diselidiki para ahli, termasuk di Indonesia. Pada temuan kasus, penyebab penyakit ini diduga karena adenovirus 41, infeksi Covid-19, dan ada juga pasien yang mengalami kombinasi keduanya.
"Dan masih mungkin dipicu oleh penyebab lain," kata Prof Beri.
Adenovirus sendiri merupakan virus umum yang menyebabkan penyakit seperti pilek, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, pneumonia, dan diare. Adenovirus 41, lanjut Prof Beri, belum pernah terkait dengan hepatitis. "Patogen umum ini biasanya bisa sembuh sendiri," ujarnya.
Dijelaskan juga oleh Prof Beri bahwa menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) ada kelompok khusus yang rentan terinfeksi hepatitis misterius ini. Mereka adalah bayi berusia 1 bulan hingga remaja berusia 16 tahun. Rentan usia tersebut didapat dari data usia pasien yang diidentifikasi.
Editor : Putra