Logo Network
Network

Mitos Dua Desa Tidak Bisa Bersatu Masih Dipercaya, Begini Ceritanya

putra
.
Minggu, 22 Mei 2022 | 17:49 WIB
Mitos Dua Desa Tidak Bisa Bersatu Masih Dipercaya, Begini Ceritanya
Makam dua tokoh Joko Lancur Dan Siti Aminah legenda yang hingga kini masih dipercaya oleh warga (foto; Istimewa)

PONOROGO, iNews.id - Sebuah mitos yang hingga kini masih dipercaya sebagian besar warga di dua desa, yaitu Desa Mirah dan Desa Golan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo. Dimana bahwa warga di dua desa tersebut tidak bisa disatukan apalagi dalam hal percintaan.

Legenda Golan dan Mirah ini lantas diabadikan pada sebuah situs setono wungu di Desa Nambangrejo. Ditempat tersebut Ada tiga makam, dua diantaranya yang berjejer adalah makam Joko Lancur dan Siti Aminah.

Juru kunci situs setono wungu, Sutrisono Hadi menceritakan bahwa dulu ada yang bernama Joko Lancur alias Supeno seorang pemuda dari Desa Golan yang punya kegemaran sabung ayam. Suatu ketika saat sabung ayam di Desa Mirah, ayam miliknya kalah, lalu berlari ke dapur rumah milik warga setempat Siti Amirah.

Ayam tadi oleh Siti Amirah dimandikan di sumur rumahnya, Joko Lancur yang mengikuti ayam itu pun terkesima dengan kecantikan Siti Amirah, keduanya pun jatuh cinta.

Dari situ, sikap Joko berubah menjadi pendiam. Serta tidak ingin keluar rumah. Ayahnya, Ki Ageng Honggolono pun menanyai perubahan sikap Joko Lancur.

Ternyata anaknya jatuh cinta dengan anak Ki Ageng Mirah, Siti Aminah. Padahal antara Ki Ageng Mirah dan Ki Ageng Hongolono bersimpangan, karena Ki Ageng Honggolono merupakan tokoh yang disegani, memiliki kesakitan dan beragama Hindu. Dia adalah orang kepercayaan Ki Gede Surya Ngalam atau Ki Ageng Kutu yang berseberangan dengan Ki Ageng Mirah.

Follow Berita iNews Ponorogo di Google News

Halaman : 1 2 3 4
Bagikan Artikel Ini