Dia berjualan rokok di pinggir jalan menggunakan gerobak demi menafkahi keluarganya. Namun terpaksa pindah ke Pejompongan lantaran terjadi keributan antara orang Minang dan preman setempat.
Dia kehilangan mata pencahariannya. Namun dengan bekal pernah bekerja sebagai tukang cuci piring di warung makan, dia akhirnya memulai usaha rumah makan.
Bustaman menyewa tempat berukuran 1x1 meter dengan harga Rp3.000. Dia memasak makanan sendiri, namun uang hasil penjualan dibawa kabur pembantunya. Kemudian dia mencari tukang masak yang bisa dipercaya, hingga akhirnya usahanya pun laris manis.
Kendati demikian, warungnya yang kala itu masih berupa gerobak malah diangkut Satpol PP. Dari situ, dia akhirnya membuka warung di lahan yang disediakan pemerintah. Bustaman membeli satu lapak dengan harga Rp750 per lapak. Usaha Bustaman semakin hari kian berkembang hingga menjadi sebuah perusahaan bernama PT Sederhana Citra Mandiri yang menaungi seluruh restoran miliknya.
Hingga saat ini, dia memiliki lebih dari 100 cabang restoran RM Padang Sederhana yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain di Indonesia, RM Padang Sederhana juga sudah ada di Malaysia.
Adapun penamaan Rumah Makan Padang Sederhana berasal dari nama restoran di Jambi tempat Bustaman bekerja. Nama tersebut dipilih sang istri karena nama “Sederhana” yang mudah diingat.
Editor : Putra