JAKARTA, iNews.id - Tim Khusus (Timsus) Polri mengungkapkan enam perwira yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam pelanggaran menghalangi proses hukum atau obstruction of justice terkait kasus kematian Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan motif para enam perwira yang melakukan obstruction of justice pada kasus kematian Brigadir J itu untuk menghilangkan barang bukti.
"Iya menghilangkan dan menghalangi penyelidikan," ujarnya kepada wartawan di Komnas HAM, Kamis (1/9/2022).
Agung juga mengatakan bahwa para perwira tersebut mengikuti intruksi dari Ferdy Sambo untuk menghalang-halangi proses penyelidikan yang dilakukan oleh para penyidik.
"Tadi saya sampaikan FS bagian obstruction of justice, yaitu menyuruh, jadi jelas ya," terangnya.
Sebelumnya, Tim khusus (Timsus) Polri telah resmi menerima berkas investigasi kasus kematian Brigadir J dari Komnas HAM. Berkas tersebut diterima langsung Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto.
Agung mengatakan, pihaknya akan langsung menindaklanjuti rekomendasi berkas yang telah diterima dari Komnas HAM tersenut. Termasuk dalam melakukan penyidikan hingga proses persidangan.
"Tadi sudah direkomendasi kepada kami Polri, terutama Bareskrim dan tentu Polri akan menindaklanjuti apa-apa yang direkomendasikan Komnas HAM untuk kita lakukan penyidikan sampai dengan persidangan," ujar Agung di Kantor Komnas HAM, Kamis (1/9/2022).
Editor : Putra
Artikel Terkait