Ternyata, praktik ritual seks di Makam Pangeran Samudro tersebut dilegitimasi oleh tafsir yang sengaja dibelokkan oleh beberapa orang tentang wasiat Pangeran Samudro.
Pangeran Samudro adalah putra Raja Terakhir Majapahit yang melakukan perjalanan mencari sanak-saudaranya.
Di perjalanannya Pangeran Samudro wafat dan meninggalkan wasiat bahwa siapa saja yang nantinya datang berziarah harus mempunyai hati yang senang, seperti ketika akan datang ke rumah kekasihnya.
“Wasiat itulah yang disalahtafsirkan oleh beberapa orang ngalap berkah di Makam pangeran Samudro dengan harus berhubungan badan,” kata Taufiqurrahman, salah satu mahasiswa UGM yang melakukan penelitian tentang ritual seks di Gunung Kemukus pada 2016.
Ritual seks di Gunung Kemukus ini pernah menjadi bahan kajian bagi mahasiswa Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM). Hasil penelitian pada 2016 tersebut, ternyata disimpulkan jika ritual seks tersebut, lantas dimanfaatkan segelintir orang.
Editor : Putra
Artikel Terkait