Lanjutnya, Tutut menambahkan bahwa adapun kronologi awalnya ketika pekerjaan pengaspalan lapis dua, Sabtu (16/12/2023) malam. Korban sebagai operator alat berat jenis TR.
“Saat kejadian, alat berar yang dikemudikan korban remnya blong, sehingga meluncur tanpa kendali,” terangnya.
Lokasi jalan yang menurun tajam, masih menurut Tutut, membuat korban memilih untuk mengarahkan alat berat yang dikemudikan ke kiri jalan. Jika tidak dibanting ke kiri, takutnya masuk jurang.
“Korban mengarahkan alat berat yang dikemudikan ke arah kiri. Lalu korban melompat akibatnya mengalami luka-luka,” jelasnya.
Luka yang dialami korban dibagian hidung mengeluarkan darah, rahang kanan dan kiri retak, kening retak dan ada penggumpalan di bagian otak belakang.
“Kondisi saat itu luka berat. Olah TKP ya karena rem blong,” pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait