‘’Dari balai Desa Kori, lalu menuju balai Desa Ngindeng, terpaksa lewat sungai. Ada jembatan namum cuma untuk sepeda motor,” katanya.
Lanjutnya, Munajat menambahkan bisa saja truk logistik kecamatan itu melintasi jalan lain. Namun, waktu tempuhnya bisa empat kali lipat lebih jauh.
‘’Kalau mutar mungkin lebih dari dua puluh kilometer, akhirnya lewat jalan alternatif, namun yang menyusuri sungai,’’ terangnya.
Selain menyebrangi sungai, distribusi di Kecamatan Ngrayun, tepatnya di Desa Binade, harus melintasi kabupaten Trenggalek sebelum tiba di balai desa setempat.
‘’Ada sekitar beberapa TPS yang berada di wilayah terluar dan terjauh, semua kami dahulukan di hari kedua jelang pencoblosan,’’ pungkasnya.
Editor : Putra
Artikel Terkait