Sekujur Tubuh Wanita Ini Dipenuhi Tato, Berhenti bikin Tato karena sang Penatonya Tewas

Kemas Irawan Nurrachman
Julia Falcon adalah wanita yang telah menato 98 persen tubuhnya. Dia berhenti menato tubuhnya setelah tato artis yang selama ini menatonya meninggal dunia. Foto: Jam Press

JAKARTA, iNewsPonorog.id - Julia Falcon adalah wanita yang telah menato 98 persen tubuhnya. Dia berhenti menato tubuhnya setelah tato artis yang selama ini menatonya meninggal dunia.

Julia menghabiskan waktu 10 tahun sejak tato pertama hingga menyelesaikan bodysuitnya dan tidak pernah mengganti tato artis. "Saya memutuskan untuk menyelesaikan bodysuit saya sebagai penghormatan kepada artis tato tersebut," kata Julia seperti dilaporkan Whats The Jam, Jumat (26/7/2024).

“Setiap tato yang saya miliki memiliki makna tersendiri. Ini adalah penghormatan untuk salah satu seniman tato terbaik yang pernah saya kenal.”

Sebagai kenang-kenangan untuk penatonya, wanita berusia 36 tahun ini memiliki gambar kucing kesayangan sang tato artis di salah satu bagian tubuhnya. “Saya memiliki potret kucingnya di tangan saya, sebagai cara untuk mengenangnya.”

Julia mengakui bahwa dia merasa kecanduan selama proses penatoan. Setelah sang tato artis meninggal, Julia membutuhkan waktu untuk pulih dari ketergantungan terhadap tato.

“Saya melakukan 12 langkah setiap hari dan itu memerlukan banyak refleksi diri. Proses pembuatan tato sangat meditatif bagi saya, jadi saya lebih memilih sesi tato untuk pengalaman tersebut daripada seni itu sendiri,” jelasnya.

“Itulah sebabnya proses pembuatan tato sangat berarti bagi saya. Itu benar-benar mendorong saya untuk belajar berserah kepada sesuatu yang lebih besar dari diri saya sendiri dan menghadapi rasa sakit.”

Walaupun tato-tatonya penting, Julia mengaku sering menghadapi kesalahpahaman dari warganet yang menganggapnya sebagai usaha untuk panjat sosial atau mencari perhatian.

“Orang-orang sering beranggapan bahwa saya hanya ingin diperhatikan.”

Namun, Julia tidak membiarkan pendapat tersebut memengaruhinya, karena dia memiliki keluarga dan teman-teman yang sangat mendukungnya.

“Mereka semua memahami dan melihat lebih dalam dari apa yang tampak. Seni tidak hanya mengubah seseorang menjadi jahat. Saya senang mereka bisa melihat dan memahami hal itu,” tutupnya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network