Setelah empat bulan mencari tahu, dia menjadi yakin bahwa Islam adalah panggilannya dan mencoba terhubung dengan seorang Muslim untuk diajak bicara.
"Teman saya bercerita tentang seorang gadis lain yang telah masuk Islam dan menyarankan saya untuk berhubungan dengannya. Saya coba mengirim pesan kepadanya di media sosial, tetapi tidak menerima tanggapan apa pun selama seminggu," ucapnya.
Suatu malam, Asya menangis kepada Tuhan dan berkata bahwa dia lelah, sedih, dan kecewa. "Katakan kepadaku jika Islam adalah jalan bagiku atau berikan aku kedamaian. Aku tidak bisa lari lagi," ucapnya dalam doa.
Keesokan paginya Asya mendapat pesan di kotak masuk media sosialnya. "Saya merasa itu dari Allah. Gadis Muslim yang ingin saya ajak bicara (namanya Khadijah) telah menjawab. Dia mengundang saya untuk menemuinya di sebuah taman," katanya.
Asya mengatakan ketika dia melihat Khadijah tampak seperti bidadari dengan hijab dan baju abaya. Khadijah menjawab semua pertanyaan Asya karena telah melalui situasi yang sama. Dia kemudian bertanya kepada Asya apakah ingin bersyahadat.
"Saat saya sedang berpikir, Khadijah mengatakan sesuatu yang mengguncang saya. Dia berkata hidup tidak dapat diprediksi, jadi lebih baik kamu memutuskan sekarang, apakah kamu ingin mati sebagai seorang Muslim atau tidak," tuturnya.
Saat itu dalam hati Asya berkata bahwa dirinya masuk ke lingkungan Islam dan mati sebagai Muslim. "Kami kemudian pergi ke sebuah masjid di Kiev, Ukraina, di mana saya bersyahadat. Saya akhirnya merasa puas, bahagia, dan damai sepenuhnya. Saya telah menemukan apa yang saya cari," katanya.
Asya telah belajar bagaimana membaca Alquran, memahami bahasa Arab, dan menyempurnakan doanya. Meski orangtua dan saudara kandungnya masih non-Muslim, Asya mengatakan mereka masih mencintai dan menghormati pilihannya.
"Ibu saya yang tadinya menentang hijab, sekarang belanja hijab warna-warni untuk saya karena dia tahu saya suka," kata Asya.
Setelah memeluk Islam, Asya menarik investasi sebesar USD40 ribu. Dia mendirikan platform pendidikan dan jejaring untuk perwakilan Islam.
"Saya pikir masyarakat sekuler akan lebih toleran ketika lebih sadar akan Islam yang sebenarnya dan kehidupan Muslim. Itu sebabnya saya buat Amanatinfo," imbuhnya.
Itulah kisah lika-liku perjalanan mualaf Asya, wanita cantik asal Ukraina, dalam memeluk Islam. Semoga menjadi inspirasi untuk semua orang.
Allahu a'lam.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait